Tentang Teh yang Kembali pada Api

Arien Kartika
3 min readJan 8, 2024

--

One of my best decision in 2023 is going back boiling water for brewing tea using fire instead of electric kettle.

Banyak hal baru di 2023 di hidup saya.

Kepindahan adalah kata kuncinya. Pindah dari Pasar Kosambi ke Pasar Cihapit, pindah dari walker ke kruk lengan, dan pindah dari penggunaan teko listrik ke kompor.

Semuanya sulit pada awalnya, tapi perubahan adalah niscaya. Cepat atau lambat. Apalah hidup kalau tidak diisi dengan adaptasi yang terus menerus, mau tidak mau, suka tidak suka.

This time I’ll write about how fire calming me up, instead of easiness using electric kettle.

Perihal kompor dan teko ini sudah saya bahas sedikit di postingan instagram DEKAT pekan lalu, dari sudut pandang jenama kepada pelangannya. Silahkan kalau sempat dibaca di sini.

Ya, di ruang ini yang lebih leluasa ketimbang caption instagram, mari berbicara lebih banyak soal kompor dan teko!

Sejujurnya pada awalnya saya agak nervous harus kembali ke mode manual, sebab telah terbiasa dengan segala kemudahan teko listrik selama tiga tahun terakhir. Tinggal pencet-pencet, tidak mesti diawasi, cepat, dan presisi.

But, really life humbles me in some way, hahaha. Daya listrik di tempat baru yang tidak terlalu besar otomatis membuat opsi teko listrik tereliminasi. Bayangkan punya kapasitas 900 watt tapi penggunaan teko listrikmu 1000 watt, belum lagi ada lampu, kipas angin, kulkas, dan perangkat elektronik lain. Pusing kan? Pusing lah. Mana setiap pelanggan lama yang datang tanya apakah Royal Milk Tea sudah ada atau belum, berarti kulkas menyala adalah suatu keharusan.

Alhamdulillah, per Januari 2024 ini, sudah sebulan sejak saya berpindah dari kemudahan teko elektrik ke mode manual kompor.

I’m gonna openly admit: it’s not easy to use, but it’s possible.

Perlu waktu lebih lama, mulai dari menyalakan kompor sampai menunggu air panas di suhu yang diinginkan. Pada ritme akhir pekan Pasar Cihapit yang cukup cepat, bisa jadi sangat merepotkan. Walaupun toko DEKAT fokus di suasana yang santai bahkan slow bar, tentu tidak elok rasanya membuat pelanggan menunggu terlalu lama.

But somehow it’s a blessing in disguise for me.. having some time for wait and breath.

To control how I inhale and exhale, organizing some thoughts such as what to do next, what to grab or put after this and that, and listen to what customer say.

Ada jeda waktu yang walau sebentar, ternyata efektif jadi pengatur fokus dan ritme kerja. Sesuatu yang dulu tidak disadari ketika menggunakan teko listrik, karena kepraktisan dan kecepatannya.

Pun, karena teko yang saya gunakan kapasitasnya besar dan cukup berat, sejujurnya dalam mengangkat dan menuang air saya perlu fokus pada gerakan pergelangan tangan. Sebab air yang dituang sebisa mungkin jatuh dengan rapih dan luwes, hal yang tentu tidak bisa dicapai kalau dikerjakan buru-buru tanpa nafas yang teratur. Agak sulit pada gaiwan yang ukurannya terbilang lebih kecil daripada server yang digunakan untuk menyeduh tea blend, tapi lagi-lagi ini adalah tentang fokus dan latihan pergelangan tangan. I try my best to pour it properly, and hopefully as time goes by it will become a good hand movement.

One of my best decision in 2023 is going back boiling water for brewing tea using fire instead of electric kettle.

Punya waktu untuk mengatur fokus dan kesadaran adalah kemewahan, terutama di tengah hiruk pikuk berjualan di pasar. Ini adalah hal baru untuk saya, dan jujur sangat menyenangkan.

Memilih tidak menggunakan termometer juga keputusan yang agak nekat tapi layak untuk dicoba. Menarik sekali bisa menantang kemampuan sendiri dalam mengasah diri mengatur suhu, berusaha menyeduh teh supaya enak untuk diri sendiri dan siapa saja tamu yang ada di hadapan. Setiap seduhan tentu perlu dipertanggungjawabkan, termasuk bila ada rasa yang kurang sesuai selera karena kekurangtepatan penyeduhan.

Once again, I will remind you, this is not for everyone. Silahkan pakai termometer atau teko listrik jika merasa perlu menggunakan suhu yang presisi, it’s really okay, apa yang saya lakukan tidak berarti lebih superior kok. Perjalanan ngeteh setiap orang berbeda, feel free to do what comfort you the most.

Well.. tidak menyangka keputusan mengganti teko listrik ke kompor ternyata bisa jadi wisdom buat diri sendiri, hahaha. Diri ini di tahun 2018 pasti tidak menyangka juga, rasa penasaran pada teh di tahun itu, ternyata bisa jadi sangat luas, dalam, dan panjang di tahun 2024.

Terima kasih sudah membaca, semoga tehmu menyenangkan selalu!

--

--