Antara Teh Origin, Tisane, dan Tea Blend, Pilih Mana?

Arien Kartika
3 min readJun 29, 2020

--

Hai! Gimana kabarnya? Sehat? Semoga kita semua dalam kondisi oke yaa, baik fisik maupun mental. Yep, sudah lama ga nulis di Medium, salah satunya karena stuck ga tau mau bahas apa.

Hmm, so let’s try sharing something simple yet familiar for me: tea. Kebetulan sudah setahun terakhir ini mengelola usaha @dekat.tea di instagram, if you had time please take a look and follow! Hihihi.

Sependek kelana rasa saya mencicip teh, selalu terkejut dan amaze karena teh banyak sekali ragamnya. Masih ingat bedanya origin, tisane, dan tea blend? Secara sederhana bedanya seperti ini: teh origin adalah seduhan daun Camellia sinensis, baik itu var. Sinensis maupun Assamica. Tisane adalah seduhan teh herbalia, yaitu tanaman non Camellia sinensis, yang mana bentuknya bisa dari akar, batang, daun, dan buah. Jadi kalau menyeduh teh dari bunga mawar, bunga telang, daun kelor, atau alang-alang itu masuknya tisane ya!

Tea Blend Venus oleh DEKAT. Komponennya Japanese Green Tea, Rose, Apricot, dan Goji Berry.

Sedangkan tea blend adalah kombinasi teh origin dan tisane. Paduan daun teh dengan buah, bunga, dan rempah. Pernah dengar Earl Grey yang terkenal? Yep, kalau belum ngeh, Earl Grey itu tea blend, campuran black tea dengan bergamot oil.

Mana yang paling baik?

Semuanya baik, dong.

Sesuai kebutuhan, kondisi, dan tujuan ngetehnya. Lebih suka teh origin tidak berarti lebih superior dibanding peminum tea blend, pun mengoleksi berbagai tisane tidak berarti kita jadi abai dengan teh origin. Idealnya kita tahu karakteristik masing-masing, supaya lebih kaya akan pengalaman ngeteh.

Here some simple tips to choose what tea to enjoy, between origin teas, tisane, and tea blend:

  • Teh origin rata-rata mengandung kafein, walaupun kadarnya berbeda tiap jenisnya. Tisane, di sisi lain, hampir tidak berkafein. Tea blend kadar kafeinnya jelas tidak setinggi origin, karena ada penambahan komponen tisane kan. Jadi kenali kebutuhan diri dan tentu toleransi kafein kita, karena yang berlebihan itu ga baik.
  • Ingin rasa yang simpel atau kompleks? Jelas atau samar? Ini juga menentukan teh mana yang mau diminum. Origin cakupan rasanya variatif, biasanya semakin baik kualitas daun tehnya, maka rasa yang muncul juga makin beragam. Rasa di teh origin ada yang jelas sekali, tapi bisa juga sangat samar, ini tergantung kepekaan lidah kita. Sementara rasa tisane biasanya tunggal dan jelas, misalnya kita minum tisane mint, ya karakteristik mint pada umumnya yang muncul; segar dan agak pedas. Sedangkan tea blend, pada umumnya rasanya kompleks tergantung campuran komponennya, dan in most case bertujuan untuk eskalasi rasa origin yang biasa saja.
  • Considering after effect. Minum origin, misalnya teh hijau akan cleansing dan menyegarkan lidah, sedangkan white tea lebih ke calming. Minum tisane bunga chamomile, biasanya membuat kita lebih rileks. Tea blend campuran teh hijau dan chamomile? Bisa jadi segar tapi rileks. Tea blend white tea dan chamomile? Biasanya sih ampuh biar badan enteng dan cepat ngantuk, hehehe.
Tea blend Hyperballad oleh DEKAT. White tea, Chamomile, Gold Raisin, Apricot. Teman terbaik untuk tidur nyenyak.
  • Alat seduh yang dipunya. Loh emang beda? Sebetulnya untuk menyeduh ala Western style, tidak ada bedanya untuk teh origin, tisane, dan tea blend. Bisa memakai teko, ball strainer, plunger, atau diseduh tubruk lalu disaring. Tetapi bila mempelajari dan menyeduh ala China atau Gongfu, baiknya satu teko hanya untuk satu jenis teh origin.

Jadi, mau ngeteh apa hari ini? Hehehe. Semoga tulisan ini bisa sedikit membantu menemukan teh enak yang dipengenin yaaa. Have a good tea time! ;)

--

--